Siapa tak kenal Maulid Barzanji? Inilah salah satu kitab Maulid yang popularitas-nya dapat dikatakan merata di berbagai belahan dunia Islam. Ia dibaca orang dimana-mana. Wajar jika, hingga ke pelosok-pelosok, orang tahu Maulid ini. Meskipun Maulid-maulid lain juga banyak dibaca di mana-mana, baik yang sebelumnya atau sesudahnya, tetap saja kemasyhuran Maulid ini selalu terjaga.
Salah satu kelebihan Maulid Barzanji adalah kandungannya mengisahkan secara mendetail perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak sebelum lahir hingga wafatnya. Bahasanya pun sangat indah, tetapi tidak sulit untuk menghafalkannya. Di beberapa daerah, orang membacanya tanpa melihat naskahnya, karena banyak yang hafal. Itu menunjukkan perhatian orang yang besar terhadap Maulid Barzanji.
Mengenal Pengarang Maulid Al-Barzanji
“Al-Allamah Al-Muhaddits Al-Musnid As-Sayyid Ja`far bin Hasan bin `Abdul Karim Al-Barzanji adalah mufti Syafi`iyyah di Madinah Al-Munawwarah. Terdapat perselisihan tentang tahun wafatnya. Sebagian menyebutkan, beliau meninggal pada tahun 1177 H (1763 M). Imam Az-Zubaid dalam al-Mu`jam al-Mukhtash menulis, beliau wafat tahun 1184 H (1770 M). Imam Az-Zubaid pernah berjumpa beliau dan menghadiri majelis pengajiannya di Masjid Nabawi yang mulia.
Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyhur dan terkenal dengan nama Mawlid al-Barzanji. Sebagian ulama menyatakan nama karangannya tersebut sebagai ‘Iqd al-Jawhar fi Mawlid an-Nabiyyil Azhar. Kitab Maulid karangan beliau ini termasuk salah satu kitab Maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik di Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara (pertemuan-pertemuan) keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan khulashah (ringkasan) sirah nabawiyyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan, hingga wafatnya.”